Rabu, 30 Juli 2008

Uh, Akibat Perselingkuhan

D. Hardika - Jakarta

Aku adalah pelaku perselingkuhan. Tapi aku menyesal kenapa harus berselingkuh. Aku sebenarnya sudah punya pacar. Kami sudah berhubungan cukup lama. Sekitar 5 tahun. Aku sudah sangat dekat dengan keluarganya. Meskipun dia tidak terlalu dekat dengan keluarga saya. Ini dikarenakan pacar saya orang sedikit pendiam.

Yang saya kurang suka dari pacar saya, dia orang nya suka BT (ngambek). Awalnya saya bisa terima tapi lama kelamaan saya jengkel juga. Ada rasa ingin meninggalkannya. Tapi itu tidak bisa saya lakuakan. Saya tidak tahu kenapa. Mungkin ini kali yang dibilang cinta itu buta.

Karena sering dbuat kesal tetapi saya tidak bisa meninggalkannya, mulailah terlintas dipikiran saya untuk mencari yang lain. Dalam arti berselingkuh. Dan sepertinya keinginan saya itu didengar oleh TUHAN.

Awal perselingkuhan saya dimulai dari chatting. Sebenarnya saya tidak bisa chatting. Jadul banget ya. Tapi karena saya diberikan komputer yang ada fasilitas internetnya akhir nya sedikit mulai sedikit saya bisa chatting. Dan lama kelamaan saya jadi suka chatting. Dari chatting saya kenal banyak orang. Kebanyakan perempuan. Sampai akhirnya saya kenal dengan seorang perempuan di chatting. Dari sinilah petualangan perselingkuhan saya dimulai.

Perempuan ini sebenarnya teman dari teman kantor saya. Setelah beberapa lama kami saling berhubungan lewat chatting ataupun telepon, akhirnya kita memutuskan untuk kopi darat. Kita janjian ketemu disalah satu mal dijakarta selatan. Awal pertemuan biasa aja. Tidak ada tanda-tanda saling ketertarikan.

Dari situ kita mulai sering chatting, sms-an, telepon-teleponan. Aku juga suka ke rumahnya. Aku menangkap seperti dia suka sama aku. Setiap aku ke rumahnya, dia memperlakukan aku seperti pacar nya. Tapi aku jaga jarak. Karena aku pikir, aku sama dia cuma teman. Salahnya aku, kenapa aku tidak kasih tahu dia dari awal kalau aku sudah punya pacar. Tapi karena situasi pada saat itu hubungan aku dengan pacar lagi marahan, aku pikir kenapa ga aku menjalani hubungan dengan perempuan ini.

Ternyata aku gak bisa bohong terlalu lama dengan teman chatting aku ini. Akhirnya Aku pun jujur kalau aku sudah punya pacar. Pada saat itu dia sedih banget. Katanya, kenapa tidak bilangan dari awal. Pada saat perasaan dia ke aku belum dalam. Perlu diketahui, pada saat itu hubungan kita masih teman.

Aku minta maaf ke dia kalau aku tidak jujur dari awal. Tapi akhir nya dia bilangan tidak apa-apa. Dan dia pun mau jadi pacar ke dua aku. Yaudah aku menerimanya dengan catatan hubungan ini tidak terlalu serius. Pacar aku yang ke dua masih boleh mencari cowok lain.

Dan ternyata pacar aku yang kedua sudah punya pacar di Surabaya. Tapi akhirnya diputusin. Katanya mau lebih serius menjalin hubungan dengan aku. Ternyata sepertinya aku pun mulai terjebak lebih dalam ke dalam hubungan segitiga ini. Sampai waktu aku untuk pacar aku berkurang. Yang berujung pada aku berpisah dengan dia. Dan lebih memilih pacar aku yang ke dua.

Tapi ternyata aku gak bisa melupakan pacar aku yang pertama. Ternyata aku sayang banget dia. Aku pun memutuskan hubungan aku dengan pacar aku yang kedua. Aku mau balik kepacar aku yang pertama. Dan seperti nya pacar aku yg kedua tidak suka dan tidak mau aku balik ke pacar aku yang pertama. Dia pun menelpon pacar aku yg pertama. Akhir nya aku mengaku kalau selama ini aku dekat dengan perempuan lain. Ia pun marah besar. Dan tidak mau menjalanin hubungan dengan aku lagi. Dan pada saat ini dia lagi dekat dengan teman kantor nya yang baru. Kemungkinan setelah kejadian ini mereka akan jadian.

Yah yang bisa aku lakukan cuma menyesal. Kenapa aku harus selingkuh. Tapi apa daya penyesalan datangnya selalu belakangan. Sampai tulisan ini aku buat, aku masih sayang pacar aku yang pertama. Masih mau balik lagi. Tapi sepertinya nggak bisa. Dia sudah menutup hatinya buat aku.

Jumat, 23 Mei 2008

Chating

"Akibat Chating Internet", begitu kalau tidak salah judul sinetron yang di tayangkan tanggal 14 April 2006. Apa salahnya chating ?? Seolah-olah dalam judul sinetron tersebut kata chating adalah sesuatu yang negatif, setara dengan minum-minuman keras, berjudi dan lain sebagainya. Di dalam sinetron tersebut, di ceritakan seorang ibu dengan 2 putra yang keranjingan chating di internet. Dalam chating tersebut, ternyata berkembang menjadi perselingkuhan. Setelah suaminya mengetahui perselingkuhan tersebut, mereka berpisah. Dan akhirnya si Ibu muda tersebut meninggal karena kecelakaan. Setelah jenazah di berangkatkan ke kuburan, anehnya pengantar kok tidak sampai-sampai di kuburan. Setelah satu jam, akhirnya pak Ustadz memutuskan untuk mendoakan si Ibu muda tersebut, dan jenazah langsung bisa sampai di kuburan. (umumnya sekarang sinetron indonesia alurnya memang tidak jauh dari hal kayak gini).

Nah apa salahnya chating ?? bukankah seharunya yang di salahin adalah perselingkuhannya ? Mungkin sang produser sinetron tersebut memang ingin memberikan suatu daya tarik terhadap sinetron tersebut, dengan "meminjam" satu istilah teknologi yang saat ini memang banyak digunakan dan sedang trend, "chating". Tapi adakah dampak dengan penggunaan istilah tersebut ? yah jelas, orang yang gaptek atau baru mendengar istilah chating bisa saja terpengaruh terhadap arti negatif dari penggunaan kalimat tersebut. Misalkan ada anak yang mau maen ke warnet dengan bilang mau chatting ke orang tua nya, orang tua yang tidak jelas dengan istilah tersebut, dan barusan nonton sinetron diatas, bakalan melarang anaknya ke warnet. Karena takut chating akan berpengaruh buruk terhadap anaknya.

Pada kenyataannya chating juga sangat berguna untuk menambah teman, menambah relasi dan lain sebagainya. Tidak jarang, saat ini perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi, akan memberikan alamat chat nya sebagai alternatif dalam melakukan komunikasi disamping telpon, email, atau sarana kontak yang lain. Banyak pula suatu perusahaan yang mempunyai cabang, akan berhubungan dengan mengguakan sarana chating tersebut.

Kebetulan sudah merasakan kerja di beberapa perusahaan IT, dan chating dengan Yahoo Messenger, biasanya memang selalu digunakan untuk berkomunikasi antar karyawan baik di dalam kantor yang sama, dengan karyawan yang berada di kantor cabang, atau dengan karyawan yang memang sedang berada di klien. Umumnya klien juga mempunyai sarana internet, jadi apabila merasa tidak enak untuk meminjam telpon, atau sayang terhadap pulsa apabila melakukan kontak dengan seluler, maka Yahoo messenger akan sangat membantu. Sebaiknya memang chating saat ini bisa dianggap sebagai sarana komunikasi alternatif yang baru.

Ada banyak sekali produk yang bisa digunakan untuk chating, misalnya Yahoo Messenger, Mirc, MSN, dan lain sebagainya. Namun untuk Indonesia, Yahoo Messenger saat ini merupakan sarana chating yang paling banyak digunakan. Ada cerita menarik dari sebuah komunitas teknisi ISP, karena mereka lebih banyak secara fisik harus di kantor, tapi secara tugas mungkin harus mengadakan rapat dengan teknisi ISP yang lain, maka digunakanlah sarana conference dengan Yahoo Messenger. Dan pada waktu harus mengambil keputusan, langsung saja ada yang nulis "Kalau setuju keputusannya, ketik 1", yang setujun akan mengetik 1 dan yang tidak setuju tidak akan menulis apapun :)) ternyata bisa jadi sarana demokrasi murah meriah secara online neh.

Bercerai dari Suami Akibat Kecanduan Chatting

Oleh: ummuraihanah

Duh,…siapa yang tidak kenal dengan chatting?? Rasanya hampir sebagian besar umat manusia diatas muka bumi ini mengenal chatting dengan baik,…bahkan amat akrab dalam kehidupan kita sehari-hari.Sarana yang satu ini memang sangat bermanfaat sekali bagi mereka yang jauh dari keluarga,handai taulan,teman atau saudara dan yang lainnya.
Enak mengobrol di sini karena selain murah juga praktis ditambah teknologi sekarang yang bisa memuat suara kita didalamnya sekaligus webcamnya maka jadilah berkomunikasi jarak jauh ini nyaris sempurna.Orang jadi lebih suka memilih teknologi ini dibandingkan dengan komunikasi lewat telpon karena biayanya yang tidak murah selain itu Penelpon tidak bebas ngobrol karena teringat biaya pulsa yang bisa aja membengkak!!Akan tetapi tahukah anda bahwa dibalik itu semua bagi mereka yang tidak pandai menggunakannya bisa terfitnah dengannya,..terfitnah dengan chatting kok bisa?? Ya…bisa bahkan ada salah satu akhwat muslimah tertinah dengan chatting ini,..sampai ia harus bercerai dengan suaminya gara-gara chatting ini,…kisah nyata yang perlu kita baca untuk diambil ibrahnya

Kisah ini terjadi di Lebanon berdasarkan apa yang saya dengar lewat kajian bersama ustadz di majelis ilmu syar’i…ustadz menguraikan kisah ini agar bisa menjadi perhatian bagi muslimah disini (Sydney) agar mereka berhati-hati terhadap chatting ini dan tidak melayani sapaan dari laki-laki yang suka iseng menggoda lewat chatting ini…

Beliau adalah seorang wanita muslimah yang alhamdulillah Allah karuniakan kepadanya seorang suami yang baik akhlak dan budi pekertinya.Dirumah iapun memilki komputer sebagaimana keluarga muslim lainnya dimana komputer bukan lagi merupakan barang mewah di Lebanon.Sang suami pun mengajari bagaimana menggunakan fasilitas ini yang akhirnya beliaupun mahir bermain internet.Yang akhirnya iapun mahir pula chatting dengan kawan-kawanya sesama muslimah.

Awalnya ia hanya chatting dengan rekannya sesama muslimah,…hingga pada suatu hari ia disapa oleh seorang laki-laki yang mengaku sama-sama tinggal dikota beliau.Terkesan dengan gaya tulisannya yang enak dibaca dan terkesan ramah..sang muslimah yang telah bersuami ini akhirnya tergoda pada lelaki tersebut.

Bila sang suami sibuk bekerja untuk mengisi kekosongan waktunya beliau akhirnya menghabiskan waktu bersama dengan lelaki itu lewat chatting ,…sampai sang suami menegurnya setiba dari kerja mengapa ia tetap sibuk diinternet.Sang istripun membalas bahwa ia merasa bosan karena suaminya selalu sibuk bekerja dan ia merasa kesepian,… ia merahasiakan dengan siapa ia chatting ..khawatir bila suaminya tahu maka ia akan dilarang main internet lagi….sungguh ia telah kecanduan berchatting ria dengan lekai tersebut.

Fitnahpun semakin terjadi didalam hatinya,..ia melihat sosok suaminya sungguh jauh berbeda dengan lelaki tersebut, enak diajak berkomunikasi, senang bercanda..dan sejuta keindahan lainnya dimana setan telah mengukir begitu indah didalam lubuk hatinya,..

Duhai fitnah asmara semakin membara,…ketika ia chatting lagi sang laki-laki itupun tambah menggodanya,..ia pun ingin bertemu empat mata dengannya..Gembiralah hatinya,..iapun memenuhi keinginan lelaki tersebut untuk berjumpa.Jadilah mereka berjumpa dalam sebuah restoran,..lewat pembiacaran via darat mereka jadi lebih akrab.Dari pertemuan itu akhirnya dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya….

Hingga akhirnya si lelaki tersebut telah berhasil menawan hatinya,..sang suami yang menasehati agar ia tidak lama-lama main internet tidak digubrisnya..Akhirnya suami wanita ini menjual komputer tersebut karena kesal nasehatnya tidak di dengar,…lalu apa yang terjadi ?? Langkah itu (menjual komputer) membuat marah sang istri yang akhirnya iapun meminta cerai dari suaminya.Sungguh ia masih teringat percakapan manis dengan laki-laki terse but yang menyatakan bahwa ia sangatlah mencintai dirinya, dan ia berjanji akan menikahinya apabila ia bercerai dari suaminya.

Sang suami yang sangat mencintai istrinya tersebut tentu saja menolak keputusan cerai itu,..karena terus didesak sang istri akhirnya iapun dengan berat hati menceraikan istrinya.Sungguh betapa hebatnya fitnah lelaki itu.Singkatnya setelah ia selesai cerai dengan suaminya iapun menemui lelaki tersebut dan memberitahukan kabar gembira tentang statusnya sekarang yang telah menjadi janda.Lalu apakah si lelaki itu mau menikahinya sebagaimana janjinya???

Ya,..ukhti muslimah dengarlah penuturan kisah tragis ini,…dengan tegasnya silelaki itu berkata “Tidak!! Aku tidak mau menikahimu! Aku hanya mengujimu sejauh mana engkau mencintai suamimu,ternyata engkau Hanyalah seorang wanita yang tidak setia kepada suami.Dan, aku takut bila aku menikahimu nantinya engkau tidak akan setia Kapadaku! Bukan ,..bukan..wanita sepertimu yang aku cari, aku mendambakan seorang istri yang setia dan taat kepada suaminya..!” Lalu ia pun berdiri meninggalkan wanita ini,..sang wanita dengan isak tangis yang tidak tertahan inipun akhirnya menemui ustadz tadi dan menceritakan Kisahnya….iapun merasa malu untuk meminta rujuk kembali dengan suaminya yang dulu…mengingat betapa buruknya dia melayani suaminya dan telah menjadi istri yang tidak setia.

Sungguh kisah diatas patut untuk direnungkan bersama semoga kita semua ukhti muslimah tidak terfitnah dengan sarana ini (chatting ini),..dan agar lebih waspada serta hati-hati…bila ada yang ingin menggodamu maka acuhkan saja,…selain karena resikonya yang tinggi (kita tidak tahu siapa dia)mungkin ia hanya ingin meluangkan waktu senggangnya dengan menggoda anda…Mudah-mudahan Allah senantiasa melindungi kita.Dan, penulis berdo'a semoga peristiwa diatas tidak menimpa muslimah lainnya.amiin.

diambil dari sini situs Jilbab Online

Kamis, 22 Mei 2008

Sepertiga Blogger Berisiko Dipecat Atasan

Sepertiga Blogger Berisiko Dipecat Atasan

Senin, 28 Mei 2007 - 11:14 WIB

Lebih dari sepertiga blogger berisiko terjatuh ke dalam tindak pelanggaran terhadap perusahaan mereka. Sebab, mereka mem-posting informasi yang sensitif atau merugikan tentang atasan, tempat kerja dan kolega-kolega mereka.

Sebuah survei baru yang dilakukan Croner, lembaga konsultasi tempat kerja di Inggris menemukan bahwa di antara karyawan yang memiliki blog pribadi, 39% (4 dari 10) mengaku telah mem-posting materi yang bersifat menghina atau menjelekkan tempat kerja mereka.

Konsultan Teknik Croner Gillian Dowling mengatakan, problem tersebut mirip dengan gejala yang muncul pada masa-masa awal penggunaan email.

"Pada awal 1990-an, ketika teknologi email diperkenalkan sebagai sarana baru komunikasi karyawan, perasaan kenyamanan terusik oleh informalitas yang dibawa oleh tipe komunikasi tersebut," kenang dia.

"Banyak pengguna yang menerima email-email kasar, berisi ungkapan kemarahan atau hal-hal tak menyenangkan lainnya. Sampai banyak perusahaan yang harus melatih staf-nya untuk menggunakan email dengan baik, tidak mengirimkan kata-kata yang tidak layak."

Para blogger, Dowling melihat, kini berada dalam resiko untuk terjebak pada kesalahan yang sama berkat kemudahan yang mereka dapatkan untuk mempublikasikan pikiran dan pendapat mereka. Kemudahan itulah, tambah dia, yang membawa konsekuensi-konsekuensi serius.

"Jika ada pengaruh negatif pada citra perusahaan, di mana hal itu secara serius bisa digolongkan sebagai pelanggaran yang berimplikasi pada kepercayaan dan kerahasiaan, karyawan bisa dipecat atas tuduhan melakukan perbuatan tidak menyenangkan," ujar Dowling.

Ditambahkan, blog juga bisa menjadi bukti atas isu-isu yang berkaitan dengan tingkah laku, atau pernyataan tentang diskriminasi dan penghardikan di tempat kerja.

Merugikan

"(Lewat blog) rahasia-rahasia bisa dibuka seperti informasi keuangan atau pengembangan produk baru yang semua itu bisa berdampak negatif pada bisnis," demikian peringatan lain yang diberikan oleh Gillian Dowling.

Saat ini, aktivitas blogging semakin populer, dan Dowling menyarankan agar pihak perusahaan mengimbanginya dengan kebijakan atas penggunaan internet untuk mengantisipasi risiko-risiko yang merugikan.

"Dalam peran yang sensitif, karyawan bahkan bisa diminta menandatangani kebijakan-kebijakan media dan komunikasi, termasuk blogging," tegas dia.

Dalam industri-industri dengan penggunaan dan tingkat melek komputer yang tinggi, disarankan, perusahaan perlu memiliki corporate blog untuk mewadahi antusias dan energi kreatif karyawannya yang gemar 'nge-blog'.

"Pimpinan bisnis perlu memastikan bahwa mereka telah dengan cermat mempertimbangkan pengaruh blogging terhadap organisasi dan mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk meminimalkan potensi risiko," simpul Dowling.

Mengutib www.portalhr.com

Ketika awal mengenal chatting (di YM), sekitar 7 bulan yg lalu, ada seseorang wanita mengirimiku private message (pm). Setelah berkenalan dan tahu bahwa aku seorang istri, dia menasehatiku agar meninggalkan kebiasaan chatting. Khususnya dengan cowok-cowok (dan memang hampir semua yg berkenalan denganku di YM adalah cowok).

Menurutnya, akan banyak pengaruh negatifnya drpd positifnya. Apalagi bagi seorang wanita bersuami.

Saat itu aku menganggapnya cuma usil aja. dan tidak pernah lagi berkomunikasi dengannya.

Tapi, setelah 3 bulan kemudian, aku menyadari kebenaran ucapannya. Akupun berkomunikasi lagi dengannya. dan mulai terlibat dengan forum kecilnya.

Dan ketika diadakan gathering aku terkejut. Krn banyak juga yg datang sampai 20an, yang semua ternyata wanita baik2 yg bersuami, dan pernah selingkuh sampai ke hubungan sex dengan tmn chattingnya.

Dan ternyata sebagian besar pernah melakukannya dengan lebih satu cowok temen chattingnya.

www.wedingku.com 22/05/08